Zona Malam - Polis sepertinya harus membenteras kejahatan seksual. Di
Batam seorang janda k diperkosa, lalu dibuang ke hutan. Di Pasuruan,
Jawa Timur, janda 17 tahun sebut Jelita diperkosa secara bergiliran oleh
sembilan lelaki.
Janda asal Kelurahan Tambakan, Kecamatan Gading Rejo, Kota Pasuruan diperkosa setelah menonton konsert dangdut.
“Kes ini terungkap setelah salah seorang keluarganya melaporkan.
Awalnya, korban tak mahu melaporkannya kerana trauma dan malu,” kata
Kasat Reskrim Polresta Pasuruan, AKP Ponasit kepada wartawan di
pejabatnya.
Setelah mendapat laporan, polis langsung melakukan penyelidikan. Polis
pun menangkap salah seorang pelaku perkosaan. Pelaku itu adalah Munir
(32) warga Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan di
rumahnya.
Lapan tersangka lainya masih dalam pemburuan pihak polis. Mereka
melarikan diri kerana sudah tahu sedang diburu polis. “Beberapa
tersangka ada yang lari ke luar kota,” katanya.
Perbuatan tak bertamadunl sembilan pelaku itu terjadi pada Sabtu . Saat
itu Melati bersama temannya, SM (15) pulang ke rumah setelah menonton
konsert dangdut.
Saat pulang ke rumah, keduanya tiba-tiba dihadang lima lelaki mabuk yang
kemudian menyeret mereka ke sebuah gubuk di dekat tambak di Kelurahan
Tambakan, Kecamatan Gading Rejo, Kota Pasuruan.
Jelita disetubuhi lima lelaki itu bergantian hingga tidakberdaya.
Setelah menyetubuhi Jelita, lima pemuda itu mamanggil empat temannya
untuk ikut ‘menikmati’ tubuh Jelita yang tergolek lemas.
Empat lelaki itu adalah Munir yang mengaku sebagai orang terakhir yang
memperkosa korban. “Teman korban berhasil lari. Kalau tidak ia pasti
akan mengalami nasib serupa dengan korban,” tutur Ponasit.
Sementara itu salah satu pelaku yang tertangkap, Munir mengakui kalau ia
melakukanya kerana ajakan teman-temannya. Meski janda, tubuh molek
Jelita kata dia mampu menggugah nafsunya. Bahkan, ia pun sempat memberi
wang kepada teman-temannya sebagai imbalan mengajaknya dalam ‘pesta’
tersebut.
“Setelah selesai, saya kasih mereka wang Rp100 ribu,” ungkapnya dengan nada tanpa rasa bersalah.