Pernah
membayangkan masuk ke sebuah muzium penuh toilet? Pengalaman itulah
yang ditawarkan oleh Sulabh Toilet Museum di New Delhi, India. Di sini,
pelancung boleh melihat koleksi toilet dari berbagai tempat dan zaman
India
memang punya masalah dengan kualiti lingkungan di sana, terutama air
dan sanitasinya. Tapi, justru hal inilah yang melatarbelakangi dibuatnya
museum toilet pertama dan satu-satunya di dunia. Sulabh International
Social Service Organization adalah sebuah LSM yang fokus pada bidang
sanitasi di pedalaman India, termasuk penyediaan toilet umum. Pendiri
organisasi ini, Dr Bindershwar Pathak, kemudian membuat sebuah museum di
sekitar kantor pusatnya di Mahavir Enclave, Palam Dabri Road, New
Delhi.
Inilah
yang kemudian menjadi museum toilet. Museum ini punya koleksi toilet
dari berbagai negara, tak hanya India. Selama berkeliling di Sulabh
Toilet Museum, Anda boleh melihat beragam toilet unik yang dulu pernah
digunakan!
Ada
toilet portabel dari kayu yang sangat klasik, ada yang bentuknya
seperti kursi teras, ada juga yang “menyamar” jadi sofa. Toilet bergaya
Austria menjadi favorit wisatawan di sini. Warna dasarnya putih gading,
dipercantik dengan motif bunga aneka warna. Klasik dan cantik!
Para
pelancung juga boleh melihat toilet yang lain dari biasanya. Toilet
elektrik buatan Australia misalnya, akan langsung membakar kotoran
Di
bagian luar museum, Anda boleh melihat hasil karya Sulabh berupa
deretan toilet umum ramah lingkungan. Toilet-toilet ini hanya perlu US$
25 untuk biaya pembuatannya! Beranjak ke bagian lain, Anda boleh melihat
sistem penyaringan toilet umum higienis yang diciptakan Sulabh.
Mesin-mesin
ini mengekstrak nutrisi dari kotoran manusia, lalu menambahkan gas
metanol untuk berbagai keperluan seperti memasak. Air hasil
penyaringannya juga bisa digunakan kembali untuk menyiram tanaman, dan
sebagainya.
Selain
melihat koleksi toilet dari seluruh dunia, Sulabh Toilet Museum juga
mengedukasi pelancung tentang sejarah perkembangan toilet. Mulai dari
bahan, desain, dan teknologi toilet di masa lampau sampai bisa modern
seperti sekarang.
Museum ini buka tiap Isnin-Sabtu, mulai pukul 10.00-17.00 waktu setempat. masuk percuma