
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah hasil penelitian yang dilapor dari seorang ahli
ekonomi Finland yang menyebutkan bahawa ada kaitannya antara ukuran
penis dengan kekayaan. Demikian dilansir Gawker.
Menurut hasil studi, dari tahun 1960-1985, negara kaya dengan lelaki
yang ukuran penis yang kecil bertumbuh dengan cepat ketimbang negara
lain yang tingkat rata-rata pendapatan (GDP) lebih kecil. Hasil ini
dilansir ahli ekonomi Tatu Westling dari Universiti Helsinki.
Kesimpulannya, negara dengan GDP tinggi memiliki penis di atas rata-rata
sementara yang memiliki GDP rendah memiliki penis ukuran di bawah
rata-rata.
Bentuk penis lelaki iaitu U terkait dengan naiknya level GDP pada tahun
1985.Hasil penelitian itu juga menemukan bahawa lebih mudah mengetahui
pertumbuhan GDP ketimbang rezim politik manapun. Organ genital lelaki
memiliki efek terhadap naiknya pertumbuhan ekonomi.
![]()
