May 30, 2012

Kisah duka chimpanze meratapi ketika kematian anak...

Ilmuwan terkejut ketika melihat adegan mengharukan dari seekor ibu chimpanze yang sedang berduka. Gambar-gambar mengejutkan yang menunjukkan bagaimana ia berduka sama seperti manusia ketika anak yang dicintainya itu menghembuskan nafas terakhir.

Ilmuwan sudah tahu bahawa ibu chimpanze membangun hubungan fizik yang dekat dengan anak-anak mereka. Ibu simpanse membawa anak mereka dalam pelukannya sampai dua tahun. Mereka menyusui anaknya sampai berusia enam tahun.

Tapi, sekarang ilmuwan tahu bahawa chimpanze ternyata juga bersedih ketika anaknya mati. Ilmuwan berhasil memfilemkan bagaimana kesedihan seorang ibu simpanse yang ditinggal mati oleh anaknya yang baru berusia 16 bulan. Chimpanze itu meratapi kepergian anaknya dengan caranya sendiri.

Ia itu terus membawa jasad anaknya untuk lebih dari 24 jam. Setelah itu, ibu simpanse lembut meletakkan jasad anaknya di tanah. Kemudian dari jarak dekat, dia memandangi wajah anaknya.

Secara berkala ia kembali ke tubuh anaknya. Si ibu chimpanze itu menyentuh lembut wajah dan leher anaknya dengan jari-jarinya untuk memastikan apakah anaknya memang benar-benar telah tiada.

Dia kemudian memanggil satu chimpanze dari kelompoknya untuk meminta pendapat kedua soal kematian anaknya. "Pada hari berikutnya, chimpanze telah meninggalkan tubuh anaknya," tulis laporan Institut Psikolinguistik Max Planck.


Wawasan Unik

Dr Katherine Cronin dan Edwin Van Leeuwen bersama Prof Mark Bodamer dari Universitas Gonzaga (Washington) dan Innocent Chitalu Mulenga mengambil gambar ibu chimpanze itu di Chimfunshi, Zambia.

Cronin mengatakan penelitian ini memberikan wawasan unik mengenal bagaimana chimpanze meratapi kesedihannya.

"Setelah menggendong mayat bayinya selama lebih dari satu hari, ibu simpanse meletakkan tubuh anaknya di tanah," kata Cronin. "Dia berulang kali mendekati tubuh anaknya. Jari-jarinya menempel pada wajah dan leher bayi selama beberapa detik."

Ibu chimpanze tetap dekat dengan tubuh anaknya selama hampir satu jam. Dia kemudian membawa jasad anaknya ke kelompok chimpanze.

Ibu chimpanze meminta kelompoknya untuk menyelidiki tubuh anaknya. "Pada hari berikutnya, ibu itu tidak lagi membawa tubuh bayi," terang Cronin.

Laporan yang dipublikasikan dalam American Journal of Primatologi ini memberikan gambaran bagaimana haiwan ini bereaksi terhadap kematian orang dekat. Apakah mereka mengerti tentang kematian. Apakah mereka berkabung.

Peneliti percaya bahawa chimpanze mengalami masa transisi yang unik. Sebagai ibu, chimpanze belajar tentang kematian bayinya. Suatu proses yang belum pernah dilaporkan secara rinci.

"Video ini sangat berharga keraa si ibu chimpanze memaksa seseorang untuk berhenti dan berfikir tentang apa yang mungkin terjadi dalam benak haiwan lainnya," kata Cronin.