Albert Gonzalez, 28 tahun, sudah lama menjadi buruan pihak berwajib. Mahasiswa drop out universiti ternama ini terbukti meretas ke dalam sistem sejumlah perusahaan ritel besar Kanada.
Aksi pencurian data yang dilakukan Gonzalez sebenarnya sudah terjadi cukup lama, yakni sekitar akhir tahun 2007. Namun saat itu pihak berwajib belum menemukan bukti untuk menahan pelaku.
Kala itu, Gonzalez bersama beberapa rakannya, berhasil menemukan pada situs ritel terkemuka TJ Maxx, Barnes & Noble dan BJ Wholesale Club. Ia berhasil meretas sistem keamanan kedai tersebut lalu menginstal aplikasi pengintai di dalamnya.
Akibat aksinya itu, Gonzalez diperkirakan berhasil meraup 40 juta nombor kad kredit dan kad debit yang masih aktif. Tapi sayang, tidak diketahui berapa jumlah kerugian akibat pencurian itu.
Dikutip detikINET dari sophos, Rabu (7/3/2012), polis baru menemukan titik cerah setelah berhasil menangkap Maksym Yastremskiy, salah satu anggota dari kelompok hacker yang didalangi Gonzalez.
Yastremskiy ditangkap di Ukranie pada akhir 2009 atas tuduhan pencurian nombor kad kredit, dari sinilah polis baru mendapatkan bukti-bukti yang mengarah terhadap kejahatan Gonzalez.
Akibat perbuatannya, Gonzales dijatuhi hukuman selama 20 tahun oleh pengadilan Miami, Amerika Syarikat. Polis pun menganggap kes ini sebagai salah satu aksi peretasan yang luar biasa dan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mencarinya.
